|
Rumus Hukum Ohm. |
Hukum ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus
listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar akan selalu berbanding lurus
dengan beda potensial yang diterapkan kepadanya. Sebuah benda penghantar
dikatakan mematuhi hukum ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung
terhadap besar dan polaritas beda potensial yang dikenakan kepadanya. Meskipun
pernyataan ini tidak selalu berlaku untuk semua jenis penghantar, namun istilah
"Hukum" tetap digunakan dengan alasan sejarah.
Nama ohm pada hukum ohm diambil dari nama fisikawan asal
German yang bernama Georg Ohm. Beliau melakukan penelitian terhadap resistansi
pada tahun 1825-1826. Hasil dari penelitian ini kemudian dipublikasikan pada
tahun 1827 melalui buku yang berjudul "Die
galvanische Kette, mathematisch bearbeitet", dalam bahasa Indonesia
dapat diartikan menjadi "Investigasi Matematis terhadap Rangkaian
Galvanis".
|
Buku Die galvanische Kette, mathematisch bearbeitet. |
Pada percobaannya, Georg Ohm mendapat inspirasi dari
penelitian Fourier tentang "heat
conduction". Pada awalnya beliau menggunakan elemen volta sebagai sumber tegangan namun
kemudian beralih menggunakan Thermocouple
karena dianggap lebih stabil. Beliau menggunakan Galvanometer untuk mengukur
arus pada sebuah penghantar yang diberi tegangan listrik. Hasil percobaan
diperoleh bahwa besarnya beda potensial yang dihasilkan berbanding lurus dengan
suhu pada junction. Selanjutnya beliau melakukan pengukuran dengan Galvanometer
dan mengganti kabel untuk pengujian dengan berbagai panjang dan ukuran diameter
serta bahan yang berbeda. Dari percobaan ini diperoleh bahwa besarnya pembacaan
Galvanometer berbanding lurus dengan suhu namun berbalik dengan panjang kabel
uji.
sebuah rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar
mampu dialiri elektron bebas secara terus menerus. Aliran yang terus-menerus
ini yang disebut dengan arus, dan sering juga disebut dengan aliran arus
listrik.
Tenaga yang mendorong elektron agar bisa mengalir dalam
sebauh rangkaian dinamakan tegangan. Tegangan merupakan sebenarnya nilai dari
potensial energi antara dua titik. Ketika berbicara mengenai jumlah tegangan
pada sebuah rangkaian, maka kita akan ditujukan pada berapa besar energi
potensial yang ada untuk menggerakkan elektron pada titik satu dengan titik
yang lainnya. Tanpa kedua titik tersebut istilah dari tegangan tersebut tidak
ada artinya.
Elektron bebas cenderung bergerak melewati konduktor
dengan beberapa derajat pergesekan, atau bergerak berlawanan. Gerak berlawanan
ini yang biasanya disebut dengan hambatan. Besarnya arus didalam rangkaian
adalah jumlah dari energi yang ada untuk mendorong elektron, dan juga jumlah
dari hambatan dalam sebuah rangkaian untuk menghambat lajunya arus. Sama halnya
dengan tegangan hambatan ada jumlah relatif antara dua titik.
Untuk menemukan arti dari ketetapan dari persamaan dalam
rangkaian ini, maka perlu adanya untuk menentukan sebuah nilai layaknya
menentukan nilai masa, isi, panjang dan bentuk lain dari persamaan fisika.
Standard yang digunakan pada persamaan tersebut adalah arus listrik, tegangan dan
hambatan.
Simbol yang digunakan adalah standar alphabet yang digunakan pada persamaan aljabar. Standar ini
digunakan pada ilmu fisika dan teknik, dan dikenali secara internasional.
Setiap unit ukuran ini dinamakan berdasarkan nama penemu listrik. Amp dari orang Prancis Andre M. Ampere,
volt dari seorang Italia Alessandro Volta, dan ohm dari orang German Georg
Simon Ohm.
Simbol matematika dari setiap satuan sebagai berikut R
untuk hambatan, V untuk tegangan, dan I untuk arus, standard simbol yang lain
dari tegangan adalah E atau Electromotive
force. Simbol V dan E dapat dipertukarkan untuk beberapa hal, walaupun
beberapa tulisan menggunakan E untuk menandakan sebuah tegangan yang mengalir
pada sebuah sumber seperti baterai dan generator dan V bersifat lebih umum.
Sebelum kita mendefinisikan apa itu volt, kita harus
mengetahui bagaimana mengukur sebuah satuan yang kita ketahui sebagai energi
potensial. Satuan energi secara umum adalah joule dimana sama dengan besarnya
usaha yang ditimbulkan dari gaya sebesar 1 newton yang digunakan untuk bergerak
sejauh 1 meter (dalam satu arah). Sama halnya dengan 1 joule energi yang
digunakan untuk mengangkat berat ¾ pound
setinggi 1 kaki dari tanah, atau menjatuhkan sesuatu dengan jarak 1 kaki
menggunakan paralel pulling dengan ¾ pound. Maka kesimpulannya, 1 volt sama
dengan 1 joule energi potensial per 1 couloumb. Maka 9 volt baterai akan
melepaskan energi sebesar 9 joule dalam setiap couloumb dari elektron yang bergerak pada sebuah rangkaian.
Satuan dan simbol dari satuan elektro ini menjadi sangat
penting diketahui ketika kita mengeksplorasi hubungan antara mereka dalam
sebuah rangkaian. Yang pertama dan yang sangat penting hubungan antara
tegangan, arus dan hambatan ini disebut hukum ohm. Ditemukan oleh Georg Simon
Ohm dan dipublikasikannya pada sebuah paper
pada tahun 1827, The Galvanic Circuit
Investigated Mathematically. Prinsip ohm ini adalah besarnya arus listrik
yang mengalir melalui sebuah penghantar metal pada rangkaian, ohm menemukan
sebuah persamaan yang mudah dimengerti serta menjelaskan bagaimana hubungan
antara tegangan, arus, dan hambatan yang saling berhubungan. Hukum ohm dapat
dirumuskan secara matematis melalui persamaan berikut ini:
V=I x R atau I= V/R atau R=V/I
Keterangan:
V= Besar
beda potensial antara dua penghantar (Volt)
I=
Besarnya kuat arus yang mengalir pada penghantar (Ampere)
R=
Besarnya hambatan pada penghantar (Ohm)
Dimana konstanta kesebandingan R disebut sebagai
resistansi. Satuan untuk resistansi adalah ohm, dan biasa disingkat huruf besar
omega, Ω . (Durbin,2005).
|
George Simon |
Untuk menghasilkan arus listrik pada rangkaian,
dibutuhkan beda potensial. Satu cara untuk menghasilkan beda potensial ialah
dengan baterai. George Simon Ohm (1797-1854) menentukan dengan eksperimen bahwa
arus pada kawat logam sebanding dengan beda potensial V yang diberikan ke ujung
– ujungnya. Prinsip ohm ini adalah besarnya arus listrik yang mengalir melalui
sebuah penghantar metal pada rangkain, tetapi beberapa zat terutama
semi-konduktor, tidak mengikuti hukum ohm. Sebuah grafik menunjukkan hubungan
antara V dan I yang diberikan hukum ohm menghasilkan garis lurus. Hukum ohm
menggambarkan bagaimana arus, tegangan, dan tahanan berhubungan. Hukum ohm
dapat diterapkan dalam rangkaian tahanan seri. Yang dimaksud dengan rangkaian
tahanan seri adalah tahanan dihubungkan ujung ke ujung atau dalam suatu rantai.
Untuk mencari arus yang mengalir pada rangkaian seri
dengan tahanan lebih dari satu, diperlukan jumlah total nilai tahanan-tahanan
tersebut. Hal ini dapat dimengerti karena setiap tahanan yang ada pada
rangkaian seri akan memberikan hambatan bagi arus untuk mengalir (Hayt, 1991).
Casino & Racetrack - Mapyro
BalasHapusPlay for fun in a 군포 출장마사지 classic casino game with 강릉 출장안마 colorful 오산 출장샵 graphics, a feature pack, two jackpot 의정부 출장안마 slots, and the most popular table 울산광역 출장샵 games.